Sabtu, 18 Februari 2012

Kabel Cross & Straight


 Kabel Cross & Straight

Straight Dan Cross – Nampaknya isitilah Straight Dan Cross ini sudah tidak asing lagi bagi para praktisi jaringan yang selalu berhubungan dengan kabel RJ dan LAN,Namun masih ada beberapa yang belum mengerti apa itu arti dari Straight Dan Cross pada jaringan..
Mari kita pelajari apa itu Straight Dan Cross pada jaringan, berikut saya akan menjelaskan perbedaan – perbedaan pada Straight Dan Cross.
Kabel Straight
Kabel straight adalah istilah untuk kabel yang menggunakan standar yang sama pada kedua ujung kabelnya, bisa EIA/TIA 568A atau EIA/TIA 568B pada kedua ujung kabel. Sederhananya, urutan warna pada kedua ujung kabel sama. Pada kabel straight, pin 1 di salah satu ujung kabel terhubung ke pin 1 pada ujung lainnya, pin 2 terhubung ke pin 2 di ujung lainnya, dan seterusnya.
Jadi, ketika PC mengirim data pada pin 1 dan 2 lewat kabel straight ke Switch, Switch menerima data pada pin 1 dan 2. Nah, karena pin 1 dan 2 pada switch tidak akan digunakan untuk mengirim data sebagaimana halnya pin 1 dan 2 pada PC, maka Switch
menggunakan pin 3 dan 6 untuk mengirim data ke PC, karena PC menerima data pada pin 3 dan 6
Penggunaan kabel straight :menghubungkan komputer ke port biasa di Switch.
menghubungkan komputer ke port LAN modem cable/DSL.
menghubungkan port WAN router ke port LAN modem cable/DSL.
menghubungkan port LAN router ke port uplink di Switch.
menghubungkan 2 HUB/Switch dengan salah satu HUB/Switch menggunakan port uplink dan yang lainnya menggunakan port biasa
Kabel crossover
Kabel crossover menggunakan EIA/TIA 568A pada salah satu ujung kabelnya dan EIA/TIA 568B pada ujung kabel lainnya.
Untuk mengenali sebuah kabel apakah crossover ataupun straight adalah dengan hanya melihat salah satu ujung kabel. Jika urutan warna kabel pada pin 1 adalah Putih Hijau, maka kabel tersebut adalah kabel crossover (padahal jika ujung yang satunya lagi juga memiliki urutan warna yang sama yaitu Putih Hijau sebagai pin 1, maka kabel tersebut adalah kabel Straight). Tapi untungnya, kebanyakan kabel menggunakan standar EIA/TIA 568B pada kedua ujung kabelnya.
Penggunaan kabel crossover :
menghubungkan 2 buah komputer secara langsung
menghubungkan 2 buah HUB/Switch menggunakan port biasa diantara kedua HUB/Switch.
menghubungkan komputer ke port uplink Switch
menghubungkan port LAN router ke port biasa di HUB/Switch

( aldyputra.net/.../pengertian-kabel-straight-dan-cross-pada-jaringan/ )

Urutan kabel UTP straight dan cross

Saya disini akan memberikan solusi bagaimana cara menghapal dengan cepat dua urutan pengabelan yakni Straight dan Cross. Sebelumnya saya akan menjelaskan kegunaan Straight dan Cross. Kabel Straight digunakan untuk menghubungkan NIC dengan Switch atau NIC dengan Hub, sementara kabel Cross digunakan untuk menghubungkan NIC dengan NIC atau Hub dengan Hub.
Berikut ini adalah urutan pengabelan Straight :
Ujung A
  1. Putih Orange
  2. Orange
  3. Putih Hijau
  4. Biru
  5. Putih Biru
  6. Hijau
  7. Putih Coklat
  8. Coklat
Ujung B
  1. Putih Orange
  2. Orange
  3. Putih Hijau
  4. Biru
  5. Putih Biru
  6. Hijau
  7. Putih Coklat
  8. Coklat
Berikut ini adalah urutan pengabelan Cross :
Ujung A
  1. Putih Orange
  2. Orange
  3. Putih Hijau
  4. Biru
  5. Putih Biru
  6. Hijau
  7. Putih Coklat
  8. Coklat
Ujung B
  1. Putih Hijau
  2. Hijau
  3. Putih Orange
  4. Biru
  5. Putih Biru
  6. Orange
  7. Putih Coklat
  8. Coklat
Cara cepat menghapalnya adalah cukup mengingat OBIC yang artinya Orange, Biru, Ijo, Coklat. Tetapi anda harus menambahkannya dengan warna putih sebelum OBIC di urutkan. Khusus warna biru anda harus merubahnya dengan warna putih hijau bukan putih biru.
Sedangkan untuk kabel Cross anda cukup mengubah urutan 1 pindah ke 3, urutan 2 pindah ke 6 atau dengan kata lain 1-3, 2-6 dari urutan kabel straight. Untuk kabel Cross Ujung A urutannya kabel Straight dan Ujung B dirubah jadi 1-3, 2-6.

UTP STRAIGHT UTP CROSS
PIN 1 Putih Orange Putih Hijau
PIN 2 Orange Hijau
PIN 3 Putih Hijau Putih orange
Pin 4 Biru Biru
Pin 5 Putih Biru Putih Biru
Pin 6 Hijau Orange
Pin 7 Putih Coklat Putih Coklat
Pin 8 Coklat Coklat

UTP Straight
UTP Straight

UTP Cross
UTP Cross

bosgentongs.com/2009/08/10/urutan-kabel-utp-straight-dan-cross/
Internet Protocol version 4 (IPv4)

IPv4 Addressing
Dalam jaringan komputer,
pengalamatan IP merupakan hal yang sangat
penting karena pengalamatan ini merupakan
pengidentifikasian suatu komputer pada
jaringan sehingga memiliki identitas yang
unik. Dengan adanya IP address maka dapat
diketahui sumber ataupun tujuan dari
pengiriman paket. Ipv4 menggunakan notasi
biner yang memiliki panjang 32 bit.
Pada dasarnya, arsitektur IPv4
menganut konsep classful addressing, yaitu
pembagian ruang alokasi alamat ke dalam 5
kelas (50% A, 25% B, 12.5% C, 6.25% D,
dan 6.25% E). Bila direpresentasikan dengan
notasi desimal, pembagian kelas ini dapat
dilihat dari byte/oktet pertama seperti pada
Tabel 1.
Kelas IP Byte pertama
A 0 - 127
B 128 - 191
C 192 - 223
D 224 - 247
E 248 - 255
Tabel.1 Pembagian kelas IP

dari kelima kelas diatas, jenis alamat yang
sering dipakai adalah alamat kelas A,B, dan
C, sedangkan alamat kelas D biasanya
digunakan untuk keperluan multicasting dan
kelas E untuk keperluan Experimental. Pada
IPv4 dikenal juga istilah subnet mask yaitu
angka biner 32 bit yang digunakan untuk
membedakan network ID dan host ID.
IPv4 Address Syntax
Sistem pengalamatan pada IPv4
menggunakan notasi biner sebesar 32 bit yang
dibagi atas 4 kelompok (setiap kelompok
terdiri dari 8 bit atau oktet) dan tiap kelompok
dipisahkan oleh sebuah tanda titik. IPv4 juga
sering disebut sebagai sistem pengalamatan 4-
oktet atau pengalamatan 4-bytes (1byte= 8bit).
Untuk memudahkan pembacaan, penulisan
alamat dilakukan dengan angka decimal dan
diberi pemisah menggunakan tanda titik(dot)
Dibawah ini contoh pengelompokkan IPv4
menggunakan notasi w, x, y, z.
Gambar.1 IPv4 address dalam notasi titik desimal
Sebagai contoh misalnya 100.3.1.100
yang jika dinyatakan dalam binary menjadi
01100100.00000011.00000001.01100100.
Dari 32 bit ini berarti banyaknya jumlah
maksimum alamat yang dapat dituliskan
adalah 2 pangkat 32, atau 4.294.967.296
alamat. Format alamat ini terdiri dari 2
bagian, netid dan hostid. Netid sendiri
menyatakan alamat jaringan sedangkan hostid
menyatakan alamat lokal (host/router). Dari
32 bit ini, tidak boleh semuanya angka 0 atau
1 (0.0.0.0 digunakan untuk jaringan yang
tidak dikenal dan 255.255.255.255 digunakan
untuk broadcast). Dalam penerapannya,
alamat internet ini diklasifikasikan ke dalam
kelas (A-E)..
Alasan klasifikasi ini antara lain :
Memudahkan sistem pengelolaan dan
pengaturan alamat-alamat.
Memanfaatkan jumlah alamat yang ada
secara optimum (tidak ada alamat yang
terlewat).
Memudahkan pengorganisasian jaringan di
seluruh dunia dengan membedakan jaringan
tersebut termasuk kategori besar, menengah,
atau kecil.
Membedakan antara alamat untuk jaringan
dan alamat untuk host/router.
Dengan perkembangan internet dan jaringan
akhir akhir ini telah membuat internet
protocol (IP) yang merupakan tulang
punggung jaringan berbasis TCP/IP dengan
cepat menjadi ketinggalan zaman, dan alamat
IPv4 pun juga akan habis terpakai.
IPv4 Address Prefixes
Representasi prefix dari alamat IPv4
adalah menunjukkan banyaknya jumlah
alamat pada IPv4.
Unutk menetukan panjang notasi dari
alamat prefix, kamu bisa memulainya dengan
cara merubah seluruh variable bit menjadi 0,
kemudian konversi ke notasi decimal, dan
tambahkan potongan bit yang telah
ditentukan(panjang prefix) diawal
pengalamatan.
Sebagai contoh, misalnya alamat IPv4
adalah 131.107.0.0/16 memiliki 16 bit yang
telah ditentukan (100000011 01101011).
Awali pengalamatan dengan 16 bit
sebelumnya yang telah ditentukan, kemudian
merubah 16 bit terahir menjadi bit 0, sehingga
hasilnya menjadi 1000000111 01101011
00000000 00000000 atau 131.107.0.0.
Kemudian tinggal menambahkan potongan bit
yang telah ditentukan (/16) untuk
merepresentasikan alamat prefix dari
131.107.0.0/16.

Types of IPv4 Addresses
Ada 3 model pengalamatan standar
dari pengalamtan IPv4, yaitu;
1. Unicast
2. Multicast
3. Broadcast
1. IPv4 Unicast Addresses
Penugasan terhadap sebuah interface
jaringan yang menempatkan subnet khusus;
digunakan untuk komunikasi point to point.
Setiap antarmuka jaringan yang menggunakan
protokol TCP/IP harus diidentifikasikan
dengan menggunakan sebuah alamat logis
yang unik, yang disebut dengan alamat
unicast (unicast address). Alamat unicast
disebut sebagai alamat logis karena alamat ini
merupakan alamat yang diterapkan pada
lapisan jaringan dalam DARPA Reference
Model dan tidak memiliki relasi yang
langsung dengan alamat yang digunakan pada
lapisan antarmuka jaringan dalam DARPA
Reference Model. Sebagai contoh, alamat
unicast dapat ditetapkan ke sebuah host
dengan antarmuka jaringan dengan teknologi
Ethernet, yang memiliki alamat MAC
sepanjang 48-bit.
Alamat unicast inilah yang harus
digunakan oleh semua host TCP/IP agar dapat
saling terhubung. Komponen alamat ini
terbagi menjadi dua jenis, yakni alamat host
(host identifier) dan alamat jaringan (network
identifier).
Alamat unicast menggunakan kelas A,
B, dan C dari kelas-kelas alamat IP yang telah
disebutkan sebelumnya, sehingga ruang
alamatnya adalah dari 1.x.y.z hingga
223.x.y.z. Sebuah alamat unicast dibedakan
dengan alamat lainnya dengan menggunakan
skema subnet mask.
2. IPv4 Multicast Addresses
Penugasan terhadap satu atau lebih
interface jaringan dengan subnet yang
berbeda; digunakan untuk komunikasi satu ke
banyak komputer.
Alamat IP Multicast (Multicast IP
Address) adalah alamat yang digunakan untuk
menyampaikan satu paket kepada banyak
penerima. Dalam sebuah intranet yang
memiliki alamat multicast paket yang
ditujukan ke sebuah alamat multicast akan
diteruskan oleh router ke subjaringan di mana
terdapat host-host yang sedang berada dalam
kondisi "listening" terhadap lalu lintas
jaringan yang dikirimkan ke alamat multicast
tersebut. Dengan cara ini, alamat multicast
pun menjadi cara yang efisien untuk
mengirimkan paket data dari satu sumber ke
beberapa tujuan untuk beberapa jenis
komunikasi. Alamat multicast didefinisikan
dalam RFC 1112.
Alamat-alamat multicast IPv4
didefinisikan dalam ruang alamat kelas D,
yakni 224.0.0.0/4, yang berkisar dari
224.0.0.0 hingga 239.255.255.255. Prefiks
alamat 224.0.0.0/24 (dari alamat 224.0.0.0
hingga 224.0.0.255) tidak dapat digunakan
karena dicadangkan untuk digunakan oleh
lalu lintas multicast dalam subnet lokal.
3. IPv4 Broadcast Addresses
Penugasan terhadap seluruh interface
jaringan dalam suatu subnet; digunakan
untuk komunikasi satu computer ke
semuanya dalam suatu subnet.
Alamat broadcast untuk IP versi 4
digunakan untuk menyampaikan paket-paket
data "satu-untuk-semua". Jika sebuah host
pengirim yang hendak mengirimkan paket
data dengan tujuan alamat broadcast, maka
semua node yang terdapat di dalam segmen
jaringan tersebut akan menerima paket
tersebut dan memprosesnya. Berbeda dengan
alamat IP unicast atau alamat IP multicast,
alamat IP broadcast hanya dapat digunakan
sebagai alamat tujuan saja, sehingga tidak
dapat digunakan sebagai alamat sumber.
Ada empat buah jenis alamat IP
broadcast, yakni network broadcast, subnet
broadcast, all-subnets-directed broadcast,
dan Limited Broadcast. Untuk setiap jenis
alamat broadcast tersebut, paket IP
broadcast akan dialamatkan kepada lapisan
antarmuka jaringan dengan menggunakan
alamat broadcast yang dimiliki oleh
teknologi antarmuka jaringan yang
digunakan. Sebagai contoh, untuk jaringan
Ethernet dan Token Ring, semua paket
broadcast IP akan dikirimkan ke alamat
broadcast Ethernet dan Token Ring, yakni
0xFF-FF-FF-FF-FF-FF.
PENUTUP
IPv4 yang merupakan pondasi dari
Internet telah hampir mendekati batas akhir
dari kemampuannya untuk memberikan
pengalamatan, dan IPv6 yang merupakan
protokol baru telah dirancang untuk dapat
menggantikan fungsi IPv4. Motivasi utama
untuk mengganti IPv4 adalah karena
keterbatasan dari panjang addressnya yang
hanya 32 bit saja serta tidak mampu
mendukung kebutuhan akan komunikasi yang
aman, routing yang fleksibel maupun
pengaturan lalu lintas data. IPv6 yang
memiliki kapasitas address raksasa (128 bit),
mendukung penyusunan address secara
terstruktur, yang memungkinkan Internet
terus berkembang dan menyediakan
kemampuan routing baru yang tidak terdapat
pada IPv4.


Heri R. Sembiring
e-mail: heriresnasembiring@mugi.or.id

7 OSI LAYER


disconnected32.wordpress.com/2008/09/22/pengenalan-jaringan/


OPEN SYSTEM INTERCONNECTION (OSI)
I. PENGERTIAN
Masalah utama dalam komunikasi antar komputer dari vendor yang berbeda adalah karena mereka mengunakan protocol dan format data yang berbeda-beda. Untuk mengatasi ini, International Organization for Standardization (ISO) membuat suatu arsitektur komunikasi yang dikenal sebagai Open System Interconnection (OSI) model yang mendefinisikan standar untuk menghubungkan komputer-komputer dari vendor-vendor yang berbeda.
Model-OSI tersebut terbagi atas 7 layer, dan layer kedua juga memiliki sejumlah sub-layer (dibagi oleh Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE)). Perhatikan tabel berikut:
7th
- Layer : Application
Services
6th
- Layer : Presentation
Services
5th
- Layer : Session
Communications
4th
- Layer : Transport
Communications
3rd
- Layer : Network
Communications
2nd
- Layer : Data-link
Physical connections
1st
- Layer : Physical
Physical connections
Tabel MODEL OSI
Layer-layer tersebut disusun sedemikian sehingga perubahan pada satu layer tidak membutuhkan perubahan pada layer lain. Layer teratas (5, 6 and 7) adalah lebih cerdas dibandingkan dengan layer yang lebih rendah; Layer Application dapat menangani protocol dan format data yang sama yang digunakan oleh layer lain, dan seterusnya. Jadi terdapat perbedaan yang besar antara layer Physical dan layer Application.
II. FUNGSI LAYER
1. Layer Physical
Ini adalah layer yang paling sederhana; berkaitan dengan electrical (dan optical) koneksi antar peralatan. Data biner dikodekan dalam bentuk yang dapat ditransmisi melalui media jaringan, sebagai contoh kabel, transceiver dan konektor yang berkaitan dengan layer Physical. Peralatan seperti repeater, hub dan network card adalah berada pada layer ini.
2. Layer Data-link
Layer ini sedikit lebih “cerdas” dibandingkan dengan layer physical, karena menyediakan transfer data yang lebih nyata. Sebagai penghubung antara media network dan layer protocol yang lebih high-level, layer data link bertanggung-jawab pada paket akhir dari data binari yang berasal dari level yang lebih tinggi ke paket diskrit sebelum ke layer physical. Akan mengirimkan frame (blok dari data) melalui suatu network. Ethernet (802.2 & 802.3), Tokenbus (802.4) dan Tokenring (802.5) adalah protocol pada layer Data-link.
3. Layer Network
Tugas utama dari layer network adalah menyediakan fungsi routing sehingga paket dapat dikirim keluar dari segment network lokal ke suatu tujuan yang berada pada suatu network lain. IP, Internet Protocol, umumnya digunakan untuk tugas ini. Protocol lainnya seperti IPX, Internet Packet eXchange. Perusahaan Novell telah memprogram protokol menjadi beberapa, seperti SPX (Sequence Packet Exchange) & NCP (Netware Core Protocol). Protokol ini telah dimasukkan ke sistem operasi Netware. Beberapa fungsi yang mungkin dilakukan oleh Layer Network
  • Membagi aliran data biner ke paket diskrit dengan panjang tertentu
  • Mendeteksi Error
  • Memperbaiki error dengan mengirim ulang paket yang rusak
  • Mengendalikan aliran
4. Layer Transport
Layer transport data, menggunakan protocol seperti UDP, TCP dan/atau SPX (Sequence Packet eXchange, yang satu ini digunakan oleh NetWare, tetapi khusus untuk koneksi berorientasi IPX). Layer transport adalah pusat dari mode-OSI. Layer ini menyediakan transfer yang reliable dan transparan antara kedua titik akhir, layer ini juga menyediakan multiplexing, kendali aliran dan pemeriksaan error serta memperbaikinya.
5. Layer Session
Layer Session, sesuai dengan namanya, sering disalah artikan sebagai prosedur logon pada network dan berkaitan dengan keamanan. Layer ini menyediakan layanan ke dua layer diatasnya, Melakukan koordinasi komunikasi antara entiti layer yang diwakilinya. Beberapa protocol pada layer ini: NETBIOS: suatu session interface dan protocol, dikembangkan oleh IBM, yang menyediakan layanan ke layer presentation dan layer application. NETBEUI, (NETBIOS Extended User Interface), suatu pengembangan dari NETBIOS yang digunakan pada produk Microsoft networking, seperti Windows NT dan LAN Manager. ADSP (AppleTalk Data Stream Protocol). PAP (Printer Access Protocol), yang terdapat pada printer Postscript untuk akses pada jaringan AppleTalk.
6. Layer Presentation
Layer presentation dari model OSI melakukan hanya suatu fungsi tunggal: translasi dari berbagai tipe pada syntax sistem. Sebagai contoh, suatu koneksi antara PC dan mainframe membutuhkan konversi dari EBCDIC character-encoding format ke ASCII dan banyak faktor yang perlu dipertimbangkan. Kompresi data (dan enkripsi yang mungkin) ditangani oleh layer ini.
7. Layer Application
Layer ini adalah yang paling “cerdas”, gateway berada pada layer ini. Gateway melakukan pekerjaan yang sama seperti sebuah router, tetapi ada perbedaan diantara mereka. Layer Application adalah penghubung utama antara aplikasi yang berjalan pada satu komputer dan resources network yang membutuhkan akses padanya. Layer Application adalah layer dimana user akan beroperasi padanya, protocol seperti FTP, telnet, SMTP, HTTP, POP3 berada pada layer Application.
III. KOMPONEN JARINGAN DAN PROTOKOL LAYER
  1. Layer 1 – Physical
Network components:
  • Repeater
  • Multiplexer
  • Hubs(Passive and Active)
  • TDR
  • Oscilloscope
  • Amplifier
Protocols:
  • IEEE 802 (Ethernet standard)
  • IEEE 802.2 (Ethernet standard)
  • ISO 2110
  • ISDN
  1. Layer 2 – Datalink
Network components:
  • Bridge
  • Switch
  • ISDN Router
  • Intelligent Hub
  • NIC
  • Advanced Cable Tester
Protocols:
Media Access Control:
Communicates with the adapter card
Controls the type of media being used:
  • 802.3 CSMA/CD (Ethernet)
  • 802.4 Token Bus (ARCnet)
  • 802.5 Token Ring
  • 802.12 Demand Priority
Logical Link Control
  • error correction and flow control
  • manages link control and defines SAPs
802.2 Logical Link Control
3. Layer 3 (Network)
Network components:
  • Brouter
  • Router
  • Frame Relay Device
  • ATM Switch
  • Advanced Cable Tester
Protocols:
  • IP; ARP; RARP, ICMP; RIP; OSFP;
  • IGMP;
  • IPX
  • NWLink
  • NetBEUI
  • OSI
  • DDP
  • DECnet
4. Layer 4 – Transport
Network components:
  • Gateway
  • Advanced Cable Tester
  • Brouter
Protocols:
  • TCP, ARP, RARP;
  • SPX
  • NWLink
  • NetBIOS / NetBEUI
  • ATP
5. Layer 5 – Session
Network components:
  • Gateway
Protocols:
  • NetBIOS
  • Names Pipes
  • Mail Slots
  • RPC
  1. Layer 6 – Presentation
Network components:
  • Gateway
  • Redirector
Protocols:
  • None
  1. Layer 7 – Application
Network components:
  • Gateway
Protocols:
  • DNS; FTP
  • TFTP; BOOTP
  • SNMP; RLOGIN
  • SMTP; MIME
  • NFS; FINGE
  • TELNET; NCP
  • APPC; AFP
  • SMB
Advertisement

Tugas KKPI


TUGAS KKPI

1. Database : kumpulan informasi yang disimpan di dalamkomputer   secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu programkomputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut.
2. Database relasional : sebuah program komputer (atau secara lebih tipikal adalah seperangkat program komputer) yang didisain untuk mengatur/memanajemen sebuah basisdata sebagai sekumpulan data yang disimpan secara terstruktur, dan melakukan operasi-operasi atas data atas permintaan penggunanya.
3.Data managemen system: adalah suatu sistem atau perangkat lunak yang dirancang untuk mengelola suatu basis data dan menjalankan operasi terhadap data yang diminta banyak pengguna.
4.Program aplikasi : suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna.
5.Sistem database : perpaduan antarabasis data dan system manajemen basis data (SMBD). Database yang kompleks dan disertai dengan teknik pendokumentasian dan prosedur manipulasinya akan membentuk Sistem Manajemen Basis Data (Database Management System – DBMS).


6. Data : catatan atas kumpulan fakta.[1] Data merupakan bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti "sesuatu yang diberikan". Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra.
7.Informasi :  pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan yang terdiri dari order sekuens dari simbol, atau makna yang dapat ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan.
8.Table : Berupa tabel yang terdiri dari kumpulan data yang merupakan komponen utama dari sebuah database .Atau dengan kata lain tabel berfungsi untuk menyimpan data.
9.Formulir : Merupakan data yang berbentuk tabel atau form.
10. Record : Data lengkap dalam jumlah tunggal yang biasanya tersimpan dalam bentuk baris secara horizontal pada tabel.
11. Query : Permintaan yang diberikan oleh user untuk mengambil informasi yang tersimpan dalam database.
12.Primary key: adalah suatu nilai dalam basis data yang digunakan untuk mengidentifikasi suatu baris dalam tabel. Nilai dari primary key adalah unik.
13.Record (basis data) :merupakan kumpulan dari elemen-elemen data yang terkait dalam sebuah basis data. Secara ringkas, database dapat dikatakan sebagai sebuah tabe yang memiliki baris alias record dan kolom atau field. Setiap baris menyatakan elemen-elemen data yang saling berkaitan. Sebagai contoh dalam suatu tabel memiliki kolom nama, alamat, tanggal lahir, pekerjaan. Maka satu record adalah data sau orang yang terdiri atas nama, alamat, tanggal lahir dan pekerjaan.
14.Report:Laporan adalah karya tekstual (biasanya tulisan, pidato, televisi, atau film) dibuat dengan tujuan spesifik dari informasi relaying atau menceritakan peristiwa-peristiwa tertentu dalam bentuk yang luas rapi.
Nama: Merly Hartini
Kelas :XI mm1 (21)