Kamis, 04 Oktober 2012

MENERAPKAN EFEK KHUSUS PADA OBJEK PRODUKSI


Contoh Software Efek Khusus
 1.  Adobe After Effect
 2.   Digital Fusion
 3.  Boris FX
 4.  Ulead studio 9.0
 5. 3d MAX 
 6. Pineacle studio 9.0 
 7. cyberlink powerdirectoor 3.0

 8. Cannopus Edius Pro 3.5 


Contoh Efek Khusus
   1.Judul Sinetron               : “Aladdin"
   2.Stasiun televisi              : MNCTV
   3.Tayang                         : setiap hari pukul 18.30 WIB
Efek khusus
 -Explosions  element  :  merupakan  footage  atau material berupa ledakan (sembuaran api). 
 -Smoke charges element :  merupakan  material  berupa asap yang timbul akibat ledakan.
 -Sparks  element :merupakan  material  yang  berupa percikan api yang terhempas.
  
   1. Judul Sinetron               : Tendangan Si Madun
   2.Stasiun                          : MNCTV
   3.Tayang                          : Senin-Jum’at pukul 18.00 WIB
 Efek Khusus                              
_Super  jump  :  adalah  adegan  dimana  aktor  utama berlari dan melompat ke udara dengan kecepatan yang luar  biasa.  Sehingga  saat  melompat,  daerah/tempat yang  digunakan  aktor  utama  sebagai  tumpuan menghasilkan  hempasan  debu,  batuan  yang  terlontar dan tanah yang retak akibat lompatan tersebut.
_Super  crash  :  adalah  adegan  dimana  aktor  utama mendarat  dengan  kekuatan  yang  luar  biasa.  Sehingga saat  mendarat,  daerah/tempat  yang  digunakan  aktor utama  sebagai  tumpuan  menghasilkan  hempasan debu,  pecahan  tanah  yang  terlontar  dan  tanah  yang retak akibat pendaratan tersebut.

   1. Judul Sinetron             : Putri Bidadari 
   2.Stasiun                        : RCTI
   3.Tayang                        : setiap hari jam 18:00 WIB.
 Efek Khusus      
 -Warp  face :  adalah  adegan  dimana  aktor  utama menunjukan wujud aslinya. Menampilkan wajah aktor utama  yang  awalnya  berwujud  manusia  biasa  lalu berubah menjadi wujud devil yang menyeramkan. 
-Debris  element :  merupakan footage berupa runtuhan dari beberapa material.
-Sparks  element :merupakan  material  yang  berupa percikan api yang terhempas.
-Fire  element :  merupakan footage atau  material  yang berupa api biasa.



Kamis, 22 Maret 2012

LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT SANDIWARA DENGAN ADOBE AUDITION

Proses alir produksi pembuatan sandiwara radio dengan Adobe Audition

Tahap pertama Perekaman Suara
1. Merekam suara
Berikut langkah-langkah untuk merekam suara menggunakan Edit Waveform View. Langkah pertama adalah mengatur peralatan untuk merekam. Pastikan kabel Mic telah terpasang pada soundcard dengan benar telah diaktifkan. Kemudian
membuat file baru dengan menu File > New.
New Waveform Dialog
 Atur settingnya sesuai dengan sumber suaranya dan akhiri dengan menekan tombol OK. Berikutnya Anda dapat memulai merekan dengan menekan tombol Record di bagian bawah layar. Dan hentikan dengan menekan tombol Record sekali lagi.
Tekan tombol Record
 Setelah itu Anda dapat menyimpan hasilnya: File > Save As.
Anda dapat melakukan proses recording sesuai dengan rancangan sandiwara anda.

Tahap Kedua Pemberian effek pada suara

Jika pada suara yang telah anda rekam ada sedikit Noise berikut cara mereduksinya
Mengurangi Noise

Noise pada waveform
Untuk itu Anda dapat menguranginya dengan cara menyeleksi bagian yang
hanya terdapat noise yang akan dihilangkan dan tidak terdapat suara lainnya

Seleksi bagian yang terdapat noise


Kemudian gunakan menu Effects > Noise Reduction > Noise Reduction.


Noise Reduction Dialog
Klik Get Noise Profile From Selection untuk mengambil informasi dari sample yang Anda seleksi. Akhiri dengan Close Kemudian pilihlah seluruh klip dengan menu Edit > Select entire wave atau sebagian waveform saja.

Seleksi semua waveform

Kemudian gunakan menu Effects > Noise Reduction > Noise Reduction.

Noise Reduction Dialog

Dan akhiri dengan menekan tombol OK untuk memulai mengurangi noise.


Waveform setelah proses Noise Reduction

3. Menambah/ mengurangi volume
Anda dapat menambah/ mengurangi volume waveform dengan menuEffects
> Amplitude > Amplify. Kemudian Anda dapat menggeser slider pada
Amplification ke kanan (+) untuk menambah volume dan ke kiri (-) untuk mengurangi volume. Atau Anda dapat mencoba pilihan yang terdapat dalam Presets, misalnya 6dB Boost. Dan dengarkan hasilnya dengan menekan tombol Preview.

Amplify Dialog

Anda telah berhasil menambah volume suara, berikutnya Anda dapat mencoba efek yang lain pada menu yang sama. Untuk itu Anda dapat membatalkan perintah terakhir dengan Undo.

Langkah 1
 klik Multitrack View
 Klik file – new session – klik sample rate yang diinginkan misal 44100 – klik ok
Tampilan akan terlihat pada gbr 1 di bawah ini


Langkah 2
• Masukkan rekaman suara / lagu yang ingin kita sambung dengan cara klik kanan pada track 1 – klik insert – klik audio – cari lokasi penyimpanan lagu – klik open.

Langkah 3
• Selanjutnya atur letak lagu sesuai keinginan dengan cara memindah letak waveform menggunakan toolbar Move / Copy clip tool [ v ].


Langkah 4
• Haluskan hasil potongan dengan menggunakan teknik fade in pada awal waveform dan fade out pada akhir lagu.langkahnya.klik garis bagian atas dari waveform yang merupakan garis untuk pengaturan volume envelope lagu sehingga muncul titik awal.kemudian klik sekali lagi sebagai titik akhir.kemudian drag kebawah, sehingga suara akan terdengar dari pelan menjadi keras secara bertahap ( fade in ) pada awal lagu atau sebaliknya ( fade out ) pada akhir lagu.
Lihat gbr di bawah ini.

Langkah 5
• Atur keseimbangan volume dan equalisasi masing – masing track dengan mengatur toolbar volume dan equalizer yang ada disisi kiri tiap – tiap track.sehingga suara terdengar seimbang saat pergantian lagu

Langkah 6
• Jika dirasa sudah cukup.maka langkah selanjutnya adalah menggabungkanya menjadi sebuah lagu file .mp3
• Klik File > Export > Audio > Beri nama file > kemudian tentukan jenis file nya Mp3 > klik Save
Selamat sandiwara radio anda telah jadi,



Berikut efek suara yang ada pada Adobe Audition
 Invert
 Reverse
 Amplitude
- Amplyfy /Fade
- Binaural Auto-Panner
- Channel Mixer
 Dellay Effect
- Chorus
- Delay
- Echo
 Filters
- Center Channel Extrator
- Dynamic EQ
- FFT Filter
 Noise Reduction
- Auto Click
- Clip Restoration
- Noise Reduction
 Time / Pitch
- Doppler Shifter
- Pitch Bender
- Pitch Correction
 Add / Remove VST Directory

Senin, 19 Maret 2012

Cara mengetahui jaringan konek tidak dengan internet (print screen)

Cara mengetahui jaringan konek tidak dengan internet (print screen)Berikut langkah mengecek koneksi, apakah komputer anda telah terhubung dengan internet Salah satunya adalah dengan melakukan test ping menggunakan Command Prompt. Langkah-langkah menggunakan test ping : 1. Pada windows anda, klik Start -> ketik pada kotak search " CMD" ( menggunakan windows 7), Klik Star ->Run-> ketikan CMD ( menggunakan windows XP ) 2. Misalkan kita test koneksi dengan melakukan ping pada google.com, ketikkan perintah : “ping google.com” Akan diberikan jawaban / reply jika website dapat diakses dengan baik. 3. Jika website tersebut tidak dapat diakses, maka akan muncul tulisan “request time out” seperti contoh pada saat kita melakukan uji coba dengan memberikan perintah : ping testgakonek.comBerikut langkah mengecek koneksi, apakah komputer anda telah terhubung dengan internet Salah satunya adalah dengan melakukan test ping menggunakan Command Prompt. Langkah-langkah menggunakan test ping : 1. Pada windows anda, klik Start -> ketik pada kotak search " CMD" ( menggunakan windows 7), Klik Star ->Run-> ketikan CMD ( menggunakan windows XP ) 2. Misalkan kita test koneksi dengan melakukan ping pada google.com, ketikkan perintah : “ping google.com” Akan diberikan jawaban / reply jika website dapat diakses dengan baik. 3. Jika website tersebut tidak dapat diakses, maka akan muncul tulisan “request time out” seperti contoh pada saat kita melakukan uji coba dengan memberikan perintah : ping testgakonek.com

Berikut langkah mengecek koneksi, apakah komputer anda telah terhubung dengan internet
Salah satunya adalah dengan melakukan test ping menggunakan Command Prompt.
Langkah-langkah menggunakan test ping :


1. Pada windows anda, klik Start -> ketik pada kotak search " CMD" ( menggunakan windows 7),
Klik Star ->Run-> ketikan CMD ( menggunakan windows XP )


2. Misalkan kita test koneksi dengan melakukan ping pada google.com,
ketikkan perintah : “ping google.com”
Akan diberikan jawaban / reply jika website dapat diakses dengan baik.

3. Jika website tersebut tidak dapat diakses, maka akan muncul tulisan “request time out”
seperti contoh pada saat kita melakukan uji coba dengan memberikan perintah : ping testgakonek.com

Cara mengetahui IP di Windows 7


Cara Mengetahui IP Address Komputer Melalui Terminal Image
Langsung saja dimulai, bagaimana cara mengetahui IP address berdasarkan operating system yang terinstall di komputer atau notebook:
Microsoft Windows XP
  • Klik Start dan lanjutkan dengan klik menu Run.
    Cara Mengetahui IP Address Komputer Melalui Terminal Image
  • Ketik cmd kemudian tekan tombol Enter.
  • Setelah jendela Command prompt muncul, ketik ipconfig -all dan lanjutkan dengan menekan tombol Enter.
    Cara Mengetahui IP Address Komputer Melalui Terminal Image
  • Selesai, anda bisa lihat berapa IP address yang sedang anda pakai. Pada contoh IP address perangkat tersebut adalah 192.168.2.25, subnet mask 255.255.255.0, gateway 192.168.2.7 dan menggunakan DNS server 192.168.2.7 dan 208.67.222.222 yang merupakan DNS publik milik OpenDNS.
Microsoft Windows 7
  • Klik tombol Start, pada bagian form Search ketik cmd dan kemudian tekan tombol Enter.
    Cara Mengetahui IP Address Komputer Melalui Terminal Image
  • Sama seperti pada Windows XP, ketik ipconfig -all.
    Cara Mengetahui IP Address Komputer Melalui Terminal Image
  • Selesai juga, lihat berapa IP address yang sedang anda pakai.
Ubuntu Linux dan keluarganya
  • Buka aplikasi terminal window.
    Cara Mengetahui IP Address Komputer Melalui Terminal Image
  • Ketik ifconfig kemudian tekan tombol Enter.
    Cara Mengetahui IP Address Komputer Melalui Terminal Image
  • Selesai, IP address di system Linux juga bisa dilihat.

Cara memberi IP di Windows 7

tutorial cara setting IP address untuk windows 7 mudah-mudahan bermamfaat.
  1. Langkah pertama silahkan masuk ke Windows Explorer kemudian Klik Network setelah itu klik Network and Sharing Center pada menu bar atas.  Bisa dilihat pada gambar dibawah ini :
    Network Setting in Windows 7 Cara setting ip address untuk windows 7
  2. Kemudian Klik “Change adapter settings ” maka akan keluar Local Area Connection
    Network Setting in Windows 71 Cara setting ip address untuk windows 7 Klik kanan Pada Local Area Connection kemudian pilih Properties kemudian pilih Internet Protocol Vesion 4 (TCP/IPv4) Klik 2x atau pilih Properties kemudian baru kita masukan IP address yang akan kita input Dengan meng klik Use the following Ip address.
    Network Setting in Windows 73 Cara setting ip address untuk windows 7
    Isi semua kolom dari mulai Ip address Subnet mask, Default Gateway dan DNS .
  3. Setelah selesai klik OK sekarang Windows 7 anda sudah di setting ip addressnya.
Semoga bermamfaat.

Sabtu, 18 Februari 2012

Kabel Cross & Straight


 Kabel Cross & Straight

Straight Dan Cross – Nampaknya isitilah Straight Dan Cross ini sudah tidak asing lagi bagi para praktisi jaringan yang selalu berhubungan dengan kabel RJ dan LAN,Namun masih ada beberapa yang belum mengerti apa itu arti dari Straight Dan Cross pada jaringan..
Mari kita pelajari apa itu Straight Dan Cross pada jaringan, berikut saya akan menjelaskan perbedaan – perbedaan pada Straight Dan Cross.
Kabel Straight
Kabel straight adalah istilah untuk kabel yang menggunakan standar yang sama pada kedua ujung kabelnya, bisa EIA/TIA 568A atau EIA/TIA 568B pada kedua ujung kabel. Sederhananya, urutan warna pada kedua ujung kabel sama. Pada kabel straight, pin 1 di salah satu ujung kabel terhubung ke pin 1 pada ujung lainnya, pin 2 terhubung ke pin 2 di ujung lainnya, dan seterusnya.
Jadi, ketika PC mengirim data pada pin 1 dan 2 lewat kabel straight ke Switch, Switch menerima data pada pin 1 dan 2. Nah, karena pin 1 dan 2 pada switch tidak akan digunakan untuk mengirim data sebagaimana halnya pin 1 dan 2 pada PC, maka Switch
menggunakan pin 3 dan 6 untuk mengirim data ke PC, karena PC menerima data pada pin 3 dan 6
Penggunaan kabel straight :menghubungkan komputer ke port biasa di Switch.
menghubungkan komputer ke port LAN modem cable/DSL.
menghubungkan port WAN router ke port LAN modem cable/DSL.
menghubungkan port LAN router ke port uplink di Switch.
menghubungkan 2 HUB/Switch dengan salah satu HUB/Switch menggunakan port uplink dan yang lainnya menggunakan port biasa
Kabel crossover
Kabel crossover menggunakan EIA/TIA 568A pada salah satu ujung kabelnya dan EIA/TIA 568B pada ujung kabel lainnya.
Untuk mengenali sebuah kabel apakah crossover ataupun straight adalah dengan hanya melihat salah satu ujung kabel. Jika urutan warna kabel pada pin 1 adalah Putih Hijau, maka kabel tersebut adalah kabel crossover (padahal jika ujung yang satunya lagi juga memiliki urutan warna yang sama yaitu Putih Hijau sebagai pin 1, maka kabel tersebut adalah kabel Straight). Tapi untungnya, kebanyakan kabel menggunakan standar EIA/TIA 568B pada kedua ujung kabelnya.
Penggunaan kabel crossover :
menghubungkan 2 buah komputer secara langsung
menghubungkan 2 buah HUB/Switch menggunakan port biasa diantara kedua HUB/Switch.
menghubungkan komputer ke port uplink Switch
menghubungkan port LAN router ke port biasa di HUB/Switch

( aldyputra.net/.../pengertian-kabel-straight-dan-cross-pada-jaringan/ )

Urutan kabel UTP straight dan cross

Saya disini akan memberikan solusi bagaimana cara menghapal dengan cepat dua urutan pengabelan yakni Straight dan Cross. Sebelumnya saya akan menjelaskan kegunaan Straight dan Cross. Kabel Straight digunakan untuk menghubungkan NIC dengan Switch atau NIC dengan Hub, sementara kabel Cross digunakan untuk menghubungkan NIC dengan NIC atau Hub dengan Hub.
Berikut ini adalah urutan pengabelan Straight :
Ujung A
  1. Putih Orange
  2. Orange
  3. Putih Hijau
  4. Biru
  5. Putih Biru
  6. Hijau
  7. Putih Coklat
  8. Coklat
Ujung B
  1. Putih Orange
  2. Orange
  3. Putih Hijau
  4. Biru
  5. Putih Biru
  6. Hijau
  7. Putih Coklat
  8. Coklat
Berikut ini adalah urutan pengabelan Cross :
Ujung A
  1. Putih Orange
  2. Orange
  3. Putih Hijau
  4. Biru
  5. Putih Biru
  6. Hijau
  7. Putih Coklat
  8. Coklat
Ujung B
  1. Putih Hijau
  2. Hijau
  3. Putih Orange
  4. Biru
  5. Putih Biru
  6. Orange
  7. Putih Coklat
  8. Coklat
Cara cepat menghapalnya adalah cukup mengingat OBIC yang artinya Orange, Biru, Ijo, Coklat. Tetapi anda harus menambahkannya dengan warna putih sebelum OBIC di urutkan. Khusus warna biru anda harus merubahnya dengan warna putih hijau bukan putih biru.
Sedangkan untuk kabel Cross anda cukup mengubah urutan 1 pindah ke 3, urutan 2 pindah ke 6 atau dengan kata lain 1-3, 2-6 dari urutan kabel straight. Untuk kabel Cross Ujung A urutannya kabel Straight dan Ujung B dirubah jadi 1-3, 2-6.

UTP STRAIGHT UTP CROSS
PIN 1 Putih Orange Putih Hijau
PIN 2 Orange Hijau
PIN 3 Putih Hijau Putih orange
Pin 4 Biru Biru
Pin 5 Putih Biru Putih Biru
Pin 6 Hijau Orange
Pin 7 Putih Coklat Putih Coklat
Pin 8 Coklat Coklat

UTP Straight
UTP Straight

UTP Cross
UTP Cross

bosgentongs.com/2009/08/10/urutan-kabel-utp-straight-dan-cross/
Internet Protocol version 4 (IPv4)

IPv4 Addressing
Dalam jaringan komputer,
pengalamatan IP merupakan hal yang sangat
penting karena pengalamatan ini merupakan
pengidentifikasian suatu komputer pada
jaringan sehingga memiliki identitas yang
unik. Dengan adanya IP address maka dapat
diketahui sumber ataupun tujuan dari
pengiriman paket. Ipv4 menggunakan notasi
biner yang memiliki panjang 32 bit.
Pada dasarnya, arsitektur IPv4
menganut konsep classful addressing, yaitu
pembagian ruang alokasi alamat ke dalam 5
kelas (50% A, 25% B, 12.5% C, 6.25% D,
dan 6.25% E). Bila direpresentasikan dengan
notasi desimal, pembagian kelas ini dapat
dilihat dari byte/oktet pertama seperti pada
Tabel 1.
Kelas IP Byte pertama
A 0 - 127
B 128 - 191
C 192 - 223
D 224 - 247
E 248 - 255
Tabel.1 Pembagian kelas IP

dari kelima kelas diatas, jenis alamat yang
sering dipakai adalah alamat kelas A,B, dan
C, sedangkan alamat kelas D biasanya
digunakan untuk keperluan multicasting dan
kelas E untuk keperluan Experimental. Pada
IPv4 dikenal juga istilah subnet mask yaitu
angka biner 32 bit yang digunakan untuk
membedakan network ID dan host ID.
IPv4 Address Syntax
Sistem pengalamatan pada IPv4
menggunakan notasi biner sebesar 32 bit yang
dibagi atas 4 kelompok (setiap kelompok
terdiri dari 8 bit atau oktet) dan tiap kelompok
dipisahkan oleh sebuah tanda titik. IPv4 juga
sering disebut sebagai sistem pengalamatan 4-
oktet atau pengalamatan 4-bytes (1byte= 8bit).
Untuk memudahkan pembacaan, penulisan
alamat dilakukan dengan angka decimal dan
diberi pemisah menggunakan tanda titik(dot)
Dibawah ini contoh pengelompokkan IPv4
menggunakan notasi w, x, y, z.
Gambar.1 IPv4 address dalam notasi titik desimal
Sebagai contoh misalnya 100.3.1.100
yang jika dinyatakan dalam binary menjadi
01100100.00000011.00000001.01100100.
Dari 32 bit ini berarti banyaknya jumlah
maksimum alamat yang dapat dituliskan
adalah 2 pangkat 32, atau 4.294.967.296
alamat. Format alamat ini terdiri dari 2
bagian, netid dan hostid. Netid sendiri
menyatakan alamat jaringan sedangkan hostid
menyatakan alamat lokal (host/router). Dari
32 bit ini, tidak boleh semuanya angka 0 atau
1 (0.0.0.0 digunakan untuk jaringan yang
tidak dikenal dan 255.255.255.255 digunakan
untuk broadcast). Dalam penerapannya,
alamat internet ini diklasifikasikan ke dalam
kelas (A-E)..
Alasan klasifikasi ini antara lain :
Memudahkan sistem pengelolaan dan
pengaturan alamat-alamat.
Memanfaatkan jumlah alamat yang ada
secara optimum (tidak ada alamat yang
terlewat).
Memudahkan pengorganisasian jaringan di
seluruh dunia dengan membedakan jaringan
tersebut termasuk kategori besar, menengah,
atau kecil.
Membedakan antara alamat untuk jaringan
dan alamat untuk host/router.
Dengan perkembangan internet dan jaringan
akhir akhir ini telah membuat internet
protocol (IP) yang merupakan tulang
punggung jaringan berbasis TCP/IP dengan
cepat menjadi ketinggalan zaman, dan alamat
IPv4 pun juga akan habis terpakai.
IPv4 Address Prefixes
Representasi prefix dari alamat IPv4
adalah menunjukkan banyaknya jumlah
alamat pada IPv4.
Unutk menetukan panjang notasi dari
alamat prefix, kamu bisa memulainya dengan
cara merubah seluruh variable bit menjadi 0,
kemudian konversi ke notasi decimal, dan
tambahkan potongan bit yang telah
ditentukan(panjang prefix) diawal
pengalamatan.
Sebagai contoh, misalnya alamat IPv4
adalah 131.107.0.0/16 memiliki 16 bit yang
telah ditentukan (100000011 01101011).
Awali pengalamatan dengan 16 bit
sebelumnya yang telah ditentukan, kemudian
merubah 16 bit terahir menjadi bit 0, sehingga
hasilnya menjadi 1000000111 01101011
00000000 00000000 atau 131.107.0.0.
Kemudian tinggal menambahkan potongan bit
yang telah ditentukan (/16) untuk
merepresentasikan alamat prefix dari
131.107.0.0/16.

Types of IPv4 Addresses
Ada 3 model pengalamatan standar
dari pengalamtan IPv4, yaitu;
1. Unicast
2. Multicast
3. Broadcast
1. IPv4 Unicast Addresses
Penugasan terhadap sebuah interface
jaringan yang menempatkan subnet khusus;
digunakan untuk komunikasi point to point.
Setiap antarmuka jaringan yang menggunakan
protokol TCP/IP harus diidentifikasikan
dengan menggunakan sebuah alamat logis
yang unik, yang disebut dengan alamat
unicast (unicast address). Alamat unicast
disebut sebagai alamat logis karena alamat ini
merupakan alamat yang diterapkan pada
lapisan jaringan dalam DARPA Reference
Model dan tidak memiliki relasi yang
langsung dengan alamat yang digunakan pada
lapisan antarmuka jaringan dalam DARPA
Reference Model. Sebagai contoh, alamat
unicast dapat ditetapkan ke sebuah host
dengan antarmuka jaringan dengan teknologi
Ethernet, yang memiliki alamat MAC
sepanjang 48-bit.
Alamat unicast inilah yang harus
digunakan oleh semua host TCP/IP agar dapat
saling terhubung. Komponen alamat ini
terbagi menjadi dua jenis, yakni alamat host
(host identifier) dan alamat jaringan (network
identifier).
Alamat unicast menggunakan kelas A,
B, dan C dari kelas-kelas alamat IP yang telah
disebutkan sebelumnya, sehingga ruang
alamatnya adalah dari 1.x.y.z hingga
223.x.y.z. Sebuah alamat unicast dibedakan
dengan alamat lainnya dengan menggunakan
skema subnet mask.
2. IPv4 Multicast Addresses
Penugasan terhadap satu atau lebih
interface jaringan dengan subnet yang
berbeda; digunakan untuk komunikasi satu ke
banyak komputer.
Alamat IP Multicast (Multicast IP
Address) adalah alamat yang digunakan untuk
menyampaikan satu paket kepada banyak
penerima. Dalam sebuah intranet yang
memiliki alamat multicast paket yang
ditujukan ke sebuah alamat multicast akan
diteruskan oleh router ke subjaringan di mana
terdapat host-host yang sedang berada dalam
kondisi "listening" terhadap lalu lintas
jaringan yang dikirimkan ke alamat multicast
tersebut. Dengan cara ini, alamat multicast
pun menjadi cara yang efisien untuk
mengirimkan paket data dari satu sumber ke
beberapa tujuan untuk beberapa jenis
komunikasi. Alamat multicast didefinisikan
dalam RFC 1112.
Alamat-alamat multicast IPv4
didefinisikan dalam ruang alamat kelas D,
yakni 224.0.0.0/4, yang berkisar dari
224.0.0.0 hingga 239.255.255.255. Prefiks
alamat 224.0.0.0/24 (dari alamat 224.0.0.0
hingga 224.0.0.255) tidak dapat digunakan
karena dicadangkan untuk digunakan oleh
lalu lintas multicast dalam subnet lokal.
3. IPv4 Broadcast Addresses
Penugasan terhadap seluruh interface
jaringan dalam suatu subnet; digunakan
untuk komunikasi satu computer ke
semuanya dalam suatu subnet.
Alamat broadcast untuk IP versi 4
digunakan untuk menyampaikan paket-paket
data "satu-untuk-semua". Jika sebuah host
pengirim yang hendak mengirimkan paket
data dengan tujuan alamat broadcast, maka
semua node yang terdapat di dalam segmen
jaringan tersebut akan menerima paket
tersebut dan memprosesnya. Berbeda dengan
alamat IP unicast atau alamat IP multicast,
alamat IP broadcast hanya dapat digunakan
sebagai alamat tujuan saja, sehingga tidak
dapat digunakan sebagai alamat sumber.
Ada empat buah jenis alamat IP
broadcast, yakni network broadcast, subnet
broadcast, all-subnets-directed broadcast,
dan Limited Broadcast. Untuk setiap jenis
alamat broadcast tersebut, paket IP
broadcast akan dialamatkan kepada lapisan
antarmuka jaringan dengan menggunakan
alamat broadcast yang dimiliki oleh
teknologi antarmuka jaringan yang
digunakan. Sebagai contoh, untuk jaringan
Ethernet dan Token Ring, semua paket
broadcast IP akan dikirimkan ke alamat
broadcast Ethernet dan Token Ring, yakni
0xFF-FF-FF-FF-FF-FF.
PENUTUP
IPv4 yang merupakan pondasi dari
Internet telah hampir mendekati batas akhir
dari kemampuannya untuk memberikan
pengalamatan, dan IPv6 yang merupakan
protokol baru telah dirancang untuk dapat
menggantikan fungsi IPv4. Motivasi utama
untuk mengganti IPv4 adalah karena
keterbatasan dari panjang addressnya yang
hanya 32 bit saja serta tidak mampu
mendukung kebutuhan akan komunikasi yang
aman, routing yang fleksibel maupun
pengaturan lalu lintas data. IPv6 yang
memiliki kapasitas address raksasa (128 bit),
mendukung penyusunan address secara
terstruktur, yang memungkinkan Internet
terus berkembang dan menyediakan
kemampuan routing baru yang tidak terdapat
pada IPv4.


Heri R. Sembiring
e-mail: heriresnasembiring@mugi.or.id